Kopi biasa digunakan sebagai senjata ampuh untuk mengusir kantuk di pagi hari. Namun ternyata, khusus orang dengan obesitas, kandungan tertentu dalam kopi diyakini memiliki manfaat lain lho.
Peneliti dari University of Georgia melaporkan chlorogenic acid (CGA) dalam kopi bisa mengurangi resistensi insulin dan akumulasi lemak dalam hati tikus meskipun tikus-tikus tersebut diberi makanan tinggi lemak. Ketua peneliti, Yongjie Ma menuturkan studi sebelumnya menunjukan orang yang mengonsumsi kopi berisiko kecil terkena penyakit kronik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular seperti jantung.
"Kami mengembangkan penelitian ini dengan melihat manfaat yang terkait dengan adanya kandungan senyawa tertentu, yang jumlahnya sangat besar di dalam kopi yakni asam chlorogenic. Zat ini juga terdapat di buah-buahan lain," tutur Ma dalam laporannya di jurnal Pharmaceutical Researchdan dikutip pada Kamis (13/11/2014).
Untuk menguji terapi CGA, para peneliti memberi sekelompok tikus dengan pola makan tinggi lemak selama 15 minggu. Sambil melakukan hal itu, peneliti juga menyuntik tikus-tikus tersebut dengan CGA solution dua kali per minggu. Hasilnya, ditemukan bahwa CGA tidak hanya membantu mencegah kenaikan berat badan tetapi juga membantu menormalkan kadar gula darah dan komposisi hati yang sehat.
"CGA adalah antioksidan yang dapat mengurangi peradangan. Banyak bukti yang menunjukan bahwa obesitas terkait erat dengan penyakit yang disebabkan peradangan kronis. Kami berharap dapat meringankan beberapa efek negatif dari berat badan yang berlebihan meski tetap penting bagi Anda untuk berusaha menurunkan berat badan," papar Ma.
Ma menekankan, studi tersebut tidak menyarankan orang-orang untuk mulai mengonsumsi banyak kopi. Sangat disarankan untuk menciptakan terapi yang menggunakan CGA. Sebab, terapi CGA bisa membantu mengurangi risiko timbulnya penyakit yang disebabkan obesitas.
Menurut penelitian Center for Disease Control, satu dari tiga orang Amerika dan 17% dari anak-anak adalah penyandang obesitas. Biaya berobat tahunan penyandang obesitas pun bertambah hingga lebih dari ratusan triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar