Tips dari detikhealth berikut moga bermanfaat buat para pecinta makanan tetapi takut kolesterol meningkat :)
Banyak orang susah menikmati makanan enak karena takut kolesterol. Kolesterol dalam jumlah banyak bisa mengendap dalam aliran darah dan memicu berbagai penyakit, mulai dari serangan jantung hingga stroke. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan anggur merah.
Senyawa berbahaya dari daging akan tertimbun dalam aliran darah saat makanan dicerna dan membentuk kolesterol jahat, perusak pembuluh darah dan pemicu penyakit jantung. Meminum segelas anggur merah saat makan daging merah ternyata dapat menangkal penumpukan kolesterol.
Peneliti menemukan bahwa antioksidan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol menghentikan proses penyerapan ini. Akibatnya, kolesterol tidak masuk ke dalam aliran darah dan tidak jadi menyebabkan kerusakan.
"Daging kaya akan lemak tak jenuh ganda dan kolesterol. Temuan kami bisa memberikan penjelasan mengenai hubungan antara konsumsi daging dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Produk yang kaya polifenol secara signifikan dapat mengurangi efek berbahaya tersebut," kata Profesor Ron Kohen dari Hebrew University of Jerusalem seperti dilansir Telegraph, Rabu (16/1/2013).
Dalam penelitian ini, 14 orang peserta penelitian diberi makan berupa potongan daging kalkun dan diminta menghindari daging lain, termasuk daging ikan. Kelompok lain diberi makanan yang sama, tapi disertai segelas anggur merah. Kedua kelompok diminta meneruskan perilaku makan ini selama 4 hari.
Hasil penelitian yang dimuat Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa peserta yang makan daging saja mengalami peningkatan senyawa malondialdehid dalam aliran darahnya setelah makan. Senyawa ini lantas dimodifikasi menjadi kolesterol sehingga kadar kolesterol dalam darah ikut naik.
Setelah 4 hari, tingkat kolesterol pada peserta yang makan daging saja meningkat sebesar 97 persen. Tapi pada peserta yang makan daging dan anggur merah, kadar kolesterolnya tidak berubah, bahkan mengalami penurunan pada beberapa kasus.
Penelitian lain yang dilakukan di Selandia Baru juga menemukan bahwa makan sayuran seperti kentang dan daging merah dapat membantu mengurangi senyawa berbahaya yang dihasilkan saat proses pencernaan.
Banyak orang susah menikmati makanan enak karena takut kolesterol. Kolesterol dalam jumlah banyak bisa mengendap dalam aliran darah dan memicu berbagai penyakit, mulai dari serangan jantung hingga stroke. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan anggur merah.
Senyawa berbahaya dari daging akan tertimbun dalam aliran darah saat makanan dicerna dan membentuk kolesterol jahat, perusak pembuluh darah dan pemicu penyakit jantung. Meminum segelas anggur merah saat makan daging merah ternyata dapat menangkal penumpukan kolesterol.
Peneliti menemukan bahwa antioksidan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol menghentikan proses penyerapan ini. Akibatnya, kolesterol tidak masuk ke dalam aliran darah dan tidak jadi menyebabkan kerusakan.
"Daging kaya akan lemak tak jenuh ganda dan kolesterol. Temuan kami bisa memberikan penjelasan mengenai hubungan antara konsumsi daging dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Produk yang kaya polifenol secara signifikan dapat mengurangi efek berbahaya tersebut," kata Profesor Ron Kohen dari Hebrew University of Jerusalem seperti dilansir Telegraph, Rabu (16/1/2013).
Dalam penelitian ini, 14 orang peserta penelitian diberi makan berupa potongan daging kalkun dan diminta menghindari daging lain, termasuk daging ikan. Kelompok lain diberi makanan yang sama, tapi disertai segelas anggur merah. Kedua kelompok diminta meneruskan perilaku makan ini selama 4 hari.
Hasil penelitian yang dimuat Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa peserta yang makan daging saja mengalami peningkatan senyawa malondialdehid dalam aliran darahnya setelah makan. Senyawa ini lantas dimodifikasi menjadi kolesterol sehingga kadar kolesterol dalam darah ikut naik.
Setelah 4 hari, tingkat kolesterol pada peserta yang makan daging saja meningkat sebesar 97 persen. Tapi pada peserta yang makan daging dan anggur merah, kadar kolesterolnya tidak berubah, bahkan mengalami penurunan pada beberapa kasus.
Penelitian lain yang dilakukan di Selandia Baru juga menemukan bahwa makan sayuran seperti kentang dan daging merah dapat membantu mengurangi senyawa berbahaya yang dihasilkan saat proses pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar