Tampil sangat beda setelah merombak penampilannya.
Ada yang berubah dengan Dill Gourmet Cafe yang berada di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Jika sebelumnya tempat nongkrong yang buka pada 2012 ini terlihat formal dan berkesan redup, maka kini Dill Gourmet terkesan lebih ceria. Lebih terbuka dan santai.Berkunjung ke Dill Gourment Cafe, kita tak akan lagi menemukan sekat. Deretan kursi dan meja kayu rapi ditata di ruangan yang cukup luas itu. Warna-warni interior memberikan kesan ceria. Apik berpadu dengan aksen jendela kayu yang menghiasi sisi kanan kafe tersebut.
Interior yang ditata dengan mengusung tema rusty homey ini, kata Stephanie Jessica, Marketing dari Dill Gourment Cafe, diharapkan bisa membuat orang betah berlama-lama di sana.
Awalnya, kata Jessica, Dill Gourment Cafe hadir lebih fokus sebagai kafe dengan makanan penutup. Namun sejak Desember ini, Dill yang berada dalam naungan Culture Royal Group, tampil sangat berbeda, termasuk makanan dan minumannya yang disajikan.
Memasuki penghujung tahun 2014, Dill mengembangkan variannya. Yang dulu hanya menyajikan kue-kue, pasta dan bento, kini lebih bervariasi. Maka Sirloin steak Cafe de Paris, Three treasure noodle hingga Hutong duck pun kini nangkring di daftar menunya.
"Dari segi makanan, kita konsepnya Western meet Asian. Launching pertama, kami mengeluarkan Hutong duck, yakni bakmi dikombinasikan bebek," kata Herry, Marketing Manager dari Culture Royal Group.
Suara.com pun berkesempatan mencoba lezatnya Sirloin steak Cafe de Paris. Steak daging sapi ini disajikan dengan kentang, salad dan butter de Paris, saus otentik asal Prancis. Saat mencicip hidangan ini, lidah saya menjejak rasa yang sedikit asin dan gurih dari campuran steak dan butternya.
Untuk minuman, Dill memiliki pilihan yang beragam, mulai dari smoothies hingga minuman sehat lainnya. Di deretan healthy drink, Dill Gourmet Cafe memiliki minuman favorit yang diklaim dan cuma ada di sini. Yakni jus buah dengan gula alami dari buah itu sendiri.
Minuman sehat ini, kini tengah menjadi tren. Dill Gourment sudah memulainya sejak dua tahun lalu dengan varian buah yang cukup banyak, tergantung dari manfaat yang terkandung di dalam buahnya. Salah satunya adalah campuran nanas, wortel dan jeruk yang diberi nama Energy charger. Varian ini menjadi minuman yang paling disukai oleh pelanggan Dill karena rasanya yang pas di lidah. Ada pula campuran buah beet, apel hijau dan pir yang diberi nama Forever young.
Sementara Power booster, campuran buah apel hijau, lemon dan arugula menjadi favorit para perempuan karena rasanya yang cenderung asam dan segar.
"Kebanyakan pelanggan kami, memang kurang suka rasa manis, tapi makanan dan minuman kami tetap harus ada rasa manisnya. Jadi mau tidak mau, kami ciptakan rasa manis yang alami. Seperti jus ini, manisnya asli dari buah," tambah Herry.
Bagi penggemar smoothies, ada empat pilihan dengan nama-nama yang cukup unik. Seperti chococado, yakni campuran pisang, alpukat dan susu coklat. Adapula Banana colada, yakni campuran pisang, air kelapa dan nanas. Smoothies satu ini didominasi rasa nanas yang sedikit kecut, namun pisang dan air kelapanya membuat segar tenggorokan.
Vanilla berry, smoothies dengan campuran krim kelapa, buah cerry dan kacang vanilla. Dan peanut butter brittle, campuran coklat, madu, peanut butter, pisang.
Tidak ingin meninggalkan makanan penutup dan kopi yang menjadi 'identitas', Dill tetap menyuguhkan aneka makan penutup dan kopi dengan rasa unik dan menggoda lidah. Ada Banana nutella cake yang bisa menjadi pilihan. Paduan rasa pisang dan nutellanya, jauh dari rasa terlalu manis dan membuat enek. Kue ini bisa menjadi hadiah natal untuk keluarga dan orang terdekat.
Untuk kisaran harganya, Dill menyuguhkan makanan utama dengan kisaran Rp150-Rp500 ribu. Sedangkan minuman dan pastry berkisar Rp15ribu - Rp45ribu.
(Sumber Suara.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar